Warren Buffet : Ekonomi AS Masih Akan Berjalan Lamban, 2010 Saatnya Mulai Pulih

Saturday, August 22, 2009

Warren Buffet : Ekonomi AS Masih Akan Berjalan Lamban, 2010 Saatnya Mulai Pulih
Rabu, 19 Agustus 2009 21:30 WIB

(Vibiznews - Business) - Perkembangan ekonomi AS akhir-akhir ini rupanya masih belum menunjukan ke sebuah level dimana terciptanya kestabilan yang terlihat pada membaiknya mayoritas data-data ekonomi secara berkesinambungan. Tingkat pengangguran yang masih tinggi dan juga sektor riil yang masih belum menunjukan sebuah tingkatan dimana dapat diprediksi psotif dalam jangka waktu kedepan.

Imbas dari anjloknya perekonomian akibat krisis ekonomi berkepanjangan rupanya menghantam ekonomi AS secara telak. Hal itulah yang didasari oleh Warren Buffet, pelaku bisnis yang sangat disegani di AS dan juga mantan pemimpin perusahaan terkemuka di AS yaitu Berkshire Hathaway. Ia mengatakan bahwa peluang perekonomian AS untuk mengarah ke level yang cukup menjanjikan dan bisa dijadikan sebuah prospek yang baik.

Gelombang depresi yang membutuhkan waktu lama dalam proses pemulihan telah meyakinkan Buffet bahwa perekonomian AS masih akan terbelenggu dampak krisis sampai dengan berakhirnya tahun 2009 ini. Disisi lain, Pemerintah AS berusaha untuk terus melakukan kebijakan-kebijakan ekonomi yang responsif dengan cara salah satunya menjaga tingkat suku bunga dan memberikan beberapa paket strategis guna sektor perbankan.

Meski secara eksplisit pengaruh dari imbas krissi ekonomi mulai berangsur-angsur pulih namun masih banyak kendala dan pekerjaan rumah yang menjadi beban besar bagi ekonomi AS. Apalagi salah satu parameter perekonomian yaitu tingkat pengangguran masih tergolong sangat tinggi yaitu sampai dengan akhir bulan Juli lalu pengangguran berada di level 9,4%. Dan setiap pekannya klaim pengangguran masih sering terjadi peningkatan.

Dilain hal, jumlah defisit perdagangan juga masih belum dapat terbendung. Sampai dengan akhir semester pertama tahun ini, jumlah defisit perdagangan tercatat mencapai 400 miliar dollar atau hampir menyamai jumlah tabungan mastarakat yang mencapai 500 miliar dollar di semester pertama lalu. Buffet berharap, guna mencegah adanya semakin besarnya defisit perdagangan, jumlah tabungan masyarakat mesti kembali digenjot ke arah yang lebih besar. Selain menguntungkan bagi negara, juga dapat memebrikan efek domino bagi sektor perbankan yang membutuhkan dana likuid agar dapat disalurkan kepada sektor riil dalam bentuk kredit usaha.

Selain itu, terciptanya sebuah sirkulasi yang positif diperkirakan dapat terjadi. Pemerintah AS dalam hal ini diperkirakan akan terus mendorong sebuah produktifitas pada sektor riil. Depertemen Keuangan AS rencananya akan masih berniat untuk kembali mengucurkan paket stimulus senilai 900 miliar dollar atau senilai dengan Rp 9000 triliun guna semakin mendorong sektor riil agar kembali ke arah yang lebih baik. Buffet melihat hal ini sangat membantu meski tidak dapat diperoleh hasil secara instant. Perkembangan sektor riil merupakan sebuah hal yang amat terkait dengan banyak faktor. Ia berharap kebijakan paket stimulus tersebut dapat bermanfaat dan dapat disetujui Dewan mengingat besarnya beban yang ditanggung oleh negara.

Buffet juga menitikberatkan kepada masih belum naik signifikan pergerakan inflasi. Ia mengangap bahwa dengan naiknya tingkat inflasi maka secara tidak langsung akan mencerminkan sebuah parameter bagi daya beli masyarakat. Dengan terus naiknya inflasi menandakan bahwa daya beli dan kesejahteraan masyarakat turt naik sehingga permintaan akan barang juga turut akan mengalai peningkatan.

Dengan melihat kondisi-kondisi yang terjadi pada saat ini, Buffet memperkirakan bahwa ekonomi AS akan mulai menunjukan pemulihan di awal tahun 2010. Ia menggarisbawahi bahwa sektor riil telah mengalami adaptasi berikut dengan sektor perbankan dimana pada semester pertama yang lalu telah menunjukan sebuah sinyal yang baik dimana perusahaan-perusahaan besar telah menunjukan hasil laporan keuangan yang positif.


(Joko Praytno/JP/vbn)
Foto-foto : www.incolo.com

0 komentar: